Monday, February 14, 2011

25 Januari ...

25 Januari ... katanya akan diadakan demo besar2an di Mesir. Kabar itu menyeruak setelah rakyat Tunis berhasil menggulingkan presidennya. Karena penasaran maka niat melihat demopun sedikit terlintas dalam benak. Karena ketidak yakinan sy akan demo sesungguhnya seperti demo2 di indonesia. Mesir merupakan negara yg ketat dalam membungkam suara rakyat. Kalopun ada yg demo di Tahrir Square, biasanya hanya beberapa orang saja, 20-30 org, dan itupun di pagar dengan polisi. Jadi jumlah mereka tidak akan bisa bertambah dan mereka tidak bisa bebas bergerak kecuali ditempat.

25 Januari ... sayapun mendekati salah satu titik yg katanya akan menjadi tempat para demonstran menggelar aksi, Mohandesein. Sekalian mengunjungi salah satu lokalstaf yg dah jarang sy kunjungi karena kesibukan mengurus admnistrasi akhir perkuliahan.

25 Januari ... ketika sedang asik ngobrol, sy dapat telepon dr temen sekamar kalo di daerah itu sedang ada aksi demo. Sedikit tak percaya namun akhirnya sy keluar untuk melihatnya ... dan memang, sepanjang jalan Jami'atudDual Al-'Arabiya, sekelompok orang sedang mengadakan demonstrasi dengan berjalan di jalan raya yg biasanya padat. Dibelakang mereka dikawal dengan mobil anti huru-hara dan pasukan anti huru-hara sudah menahan mereka di beberapa titik sehingga tidak terlalu jauh dah tidak melebar.

Ketika sampai diujung jalan tersebut, dan polisi berhasil memblok mereka. Ternyata sebagian mereka menyebrang jalan yang hanya di batasi oleh taman tempat orang duduk2 yang tak berpagar. Akhirnya polisi pun kebingungan untuk menghadang mereka ... maka setelah mereka berhasil menyebrang, polisi pindah memblok jalur sebelahnya dengan arah yg sebaliknya, sehingga demonstran tidak bisa berkutik.

Memang, demonstran akhirnya tertahan, dan hanya meneriakan yel yel dan tidak bisa lg berjalan. Sambil meneriakan yel yel tersebut, sebagian demonstran naik ke taman seperti hendak menyebrang ke jalur jalan sebelahnya, namun ternyata sedikit demi sedikit mereka justru berjalan ke belakang polisi. Lama kelamaan demonstran yg berada dibelakang polisi makin banyak ... dan akhirnya polisi pun berada di tengah2 demonstran, pemandangan yg lucu. Karena mereka di komandoi oleh seorang penanggung jawab, polisi ini tidak bebas merubah formasi, persis seperti robot yg manunggu perintah tuannya. Karena demonstran yg di belakang polisi sedikit berlarian, dan akhirnya polisi mengubah formasi untuk memblok laju mereka, tapi apa boleh buat karena demonstran udah duluan di depan mereka, maka polisi harus rela ketinggalan di belakang, yg akhirnya barisan mereka hanya menutup pinggiran jalan, seperti menjaga supaya tidak ke arah jalan tertentu.

Apa boleh buat ... demonstran terlalu cepat untuk bisa di blok oleh polisi yang hanya menunggu perintah dan tak biasa menghadapi massa yg sekitar 200-300an. Massa pun jalan menuju arah Tahrer Square, ga tau akhirnya kemana ... karena sy cape dan akhirnya masuk mesjid aja. Terlalu cape mengejar mereka yg dengan semangat 'demo jalan cepat' :D ... tapi sepertinya polisi mengarahkan untuk tidak melewati daerah2 tertentu yg rawan konsentrasi massa. Cuman, terlalu lucu buat pasukan anti huru-hara Mesir yg hebat ... tidak bisa mengatasi demo spt itu. Justru malah kelihatan yg tak punya metode jelas menghadapi massa di jalanan spt itu. Karena selama ini, selain cara yg mereka lakukan di Tahrer Square kalo ada demo, mereka kadang menghadapi pendemo di dalam mesjid, ato di dalam universitas sudah mereka tutup pintu gerbangnya, sehingga tidak keluar dr lingkungan tersebut. Mereka sudah mengantisipasi demo tersebut dengan menyusun pasukan untuk memblok pintu keluar mesjid ato universitas sebelum demo dimulai.

25 Januari ... akhirnya sy pulang dengan membawa kesan baru ... demo yg lumayan berani untuk masyarakat Mesir ... dan polisi yg belum bisa mengatasi pendemo jalanan ... ;)

No comments: